Kamis, Maret 18, 2010

INDIKASI ORANG YANG TERKENA GANGGUAN JIN / SIHIR

ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLOH WABAROKATUH


INDIKASI ORANG YANG TERKENA GANGGUAN JIN / SIHIR


* Malas beribadah, sering lupa rokaat sholat
* Emosional / Temperamen tinggi
* Sering mimpi buruk
* Imsomnia / sulit tidur
* Was was, cemas, paranoid / ketakutan
* Bisa melihat jin
* Sulit mendapat jodoh
* Dihantui kematian
* Perubahan perasaan dari biasa biasa saja menjadi cinta dan berlebihan / sebaliknya
* Ada bisikan – bisikan
* Nafsu yang berlebihan
* Dan lain lain.

DEFINISI RUQYAH SYAR’IYYAH

* Bahasa : Bacaan perlindungan
* Istilah : Bacaan yang berasal dari al qur’an dan hadis yang shohih yang di sampaikan dengan media suara untuk meminta kesembuhan dari Allah SWT bagi yang sakit dan perlindungan bagi yang sehat.

CIRI – CIRI RUQYAH SYAR’IYYAH

* Yang di baca ayat – ayat al qur’an atau do’a yang terdapat dalam hadis yang shohih
* Berbahasa Arab atau dengan bahasa yang bisa di fahami
* Hanya Allah SWT satu – satunya penyembuh bukan ruqyah / peruqyah

jjazakalloh

GRIYA SEHAT BSD

ABU DZIKRA

Ruqyah

Assalamu'alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh

Mukaddimah
Mungkin pertanyaan itu pernah mampir di benak Anda, atau melintas di pikiran Anda. Saat ada orang yang menyarankan Anda untuk melakukan terapi ruqyah syar’iyah sebagai solusi dari penyakit yang ada. Atau saat Anda membaca iklan ruqyah yang tertera di berbagai macam media massa.
Tulisan ini akan memberikan jawaban yang tepat buat Anda tercinta, agar pertanyaan yang berseliweran bisa terhenti oleh jawaban yang memuaskan. Maka dari itu simaklah dengan seksama dan jangan berhenti bila Anda belum sampai titik terakhir.

Ragam jenis pengobatan
Memang di luaran sana banyak ragam jenis pengobatan yang ditawarkan, baik untuk sakit medis atau non medis. Terutama untuk penyakit non medis (gangguan jin/ghaib). Dari pengobatan yang menggunakan kepulan asap kemenyan sampai suntikan obat penenang. Dari tarikan nafas-nafas yang diyakini mampu mendatangkan energi magik sampai gerakan atraktif yang dianggap efektif untuk mengusir rasa sakit. Dari penggunaan ragam jenis kembang, keris dan benda keramat sampai lantunan ayat-ayat.

Apa yang ditakuti syetan
Ini pertanyaan penting yang jawabannya bisa menjawab pertanyaan di atas dengan benar. Karena orang yang kena gangguan ghaib, hakikatnya ia diganggu syetan atau jin jahat. Sehingga pengobatan yang kita pilih harus tepat, yaitu jenis pengobatan yang membuat virus penyakitnya kabur atau minggat.
Apakah syetan atau jin jahat takut pada kemenyan? Tentu jawabannya... tidak. Karena banyak orang kesurupan justru minta kemenyan. Apakah syetan takut pada suntikan obat penenang? Jawabannya... tentu tidak. Karena banyak orang kesurupan berhari-hari tak kunjung sadar meskipun telah tertidur akibat pengaruh obat penenang. Apakah syetan takut pada gerakan olah pernapasan? Tegas jawabannya... tidak. Karena banyak orang bernafas yang diganggu syetan.
Apakah syetan takut pada gerakan atraktif yang kita peragakan untuk menangkapnya? Tentu saja... tidak. Karena hakikat wujud syetan tak terlihat oleh manusia, bagaimana kita mau menangkapnya. Apakah syetan takut pada ragam kembang, keris atau benda keramat? Pasti jawabannya... tidak. Karena banyak orang mengaku dapat benda seperti itu secara ghaib, alias dihadiahi syetan.
Tinggal pertanyaan terakhir. Apakah syetan takut pada ayat-ayat al-Qur’an? Jawabannya...., bukan ayat yang dipajang di dinding atau dikalungkan di badan yang ditakuti syetan. Tapi ayat yang dibaca oleh orang beriman, yang membuat syetan ketakutan. Lari dan kabur karena takut murka Tuhan, Allah yang Rohman.

Maklumat ar-Rohman
Benarkah syetan takut pada lantunan ayat yang dibaca oleh hamba-hamba Allah yang beriman? Mari kita simak maklumat yang disampaikan oleh Sang Pencipta jin dan syetan, Dzat yang Maha Kuasa dan Perkasa dan tidak ada dusta dalam firman-Nya.

”Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syetan Maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 200).
Maklumat yang serupa bahkan sama ditegaskan lagi oleh Allah di surat lain. ”Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fushshilat: 36).

Kalimat perlindungan
Di surat lain, secara verbal dan jelas, Allah mengajarkan kepada kita kalimat yang berisi do’a perlindungan, memohon perlindungan kepada-Nya dari kehadiran dan kejahatan syetan, apapun bentuk dan wujudnya.
”Dan katakanlah: "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan syetan. Dan aku berlindung (pula) kepada-Mu ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (QS. Al-Mukminun: 97-98).
"Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syetan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An-Nas: 1-6).

Qur’an sebagai Obat

Al-Qur’an yang merupakan firman Allah punya banyak fungsi dalam kehidupan kita. Sebagai nasihat, petunjuk hidup, pendatang rahmat Allah, dan juga sebagai obat yang berdaya sembuh. Karena ia adalah ucapan atau kalimat yang keluar dari Sang Maha Penyembuh. Apapun penyakit yang ada, hanya Allah yang kuasa menyembuhkannya.
”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57).
”Dan jikalau kami jadikan al-Qur’an itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut al-Qur’an) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan obat bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh". (QS. Fushshilat: 44).

Tuntunan Rasulullah
“Dan aku perintahkan kalian untuk selalu berdzikrullah (menyebut bama Allah). Sesungguhnya perumpamaan orang yang sering dzikrulloh seperti orang yang sedang dicari dan dikejar-kejar musuh. Sampai orang itu menjumpai benteng yang sangat kokoh sehingga bisa melindunginya dari para musuh. Begitulah perumpamaan seorang hamba, ia tidak melindungi dirinya dari kejahatan syetan, kecuali dengan dzikrulloh.” (HR. Tirmidzi).
Aisyah berkata: Apabila ada seseorang yang sakit dari keluarga Rasulullah, beliau meniupnya dengan membaca surat-surat perlindungan. Dan ketika beliau yang sakit pada tahun kematiannya, akulah yang membacanya lalu aku tiupkan ke tangnnya, kemudian kuusapkan tangan itu ke tubuhnya, karena tangan beliau lebih banyak berkahnya daripada tanganku. (HR. Bukhari dan Muslim).
Abu Hurairah berkata, Rasulullah pernah datang menjengukku (saat sakit). Beliau bersabda: Maukah kamu aku ruqyah dengan ruqyah yang telah diajarkan malaikat Jibril kepadaku? Aku menjawab: Demi ayah dan ibuku, aku mau wahai Rasulullah. Lalu beliau membaca: Dengan nama Allah aku meruqyahmu, Allah-lah yang menyembuhkanmu dari segala macam penyakit yang ada padamu, dari kejahatan tukang kejahatan tukang sihir yang meniup pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki apabila ia telah dengki. (3x). (HR. Ibnu Majah).
Abu Sa’id al-Khudri berkata: Sesungguhnya malaikat Jibril telah berkata: Wahai Muhammad, kamu merasa sakit? Beliau menjawab: Ya. Malaikat Jibril membaca: Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa atau mata yang dengki. Allah yang menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku meruqyahmu. (HR. Muslim).

9 alasan sangat kuat
Kalau kita perhatikan maklumat Allah dan tuntunan Rasul-Nya di atas dengan seksama, maka kita akan menemukan alasan yang sangat kuat, kenapa kita harus menjalani terapi ruqyah. Tapi bukan sembarang ruqyah, hanya ruqyah yang syar’iyah seperti yang telah diajarkan Rasulullah kepada kita, ummatnya. Berikut alasan tersebut:
Pertama, ruqyah syar’iyah merupakan solusi pengobatan Ilahi, sebagai Dzat Penyembuh untuk segala macam penyakit (medis atau non medis). Karena secara verbal, jelas dan tegas kita diperintahkan Rasulullah untuk melakukan terapi tersebut.
Kedua, ruqyah syar’iyah merupakan terapi yang diwahyukan Allah kepada Rasulullah untuk diajarkan kepada ummatnya. Karena itu, Allah telah memerintahkan malaikat Jibril untuk menerapi Rasulullah dengan ruqyah saat beliau merasa sakit.
Ketiga, ruqyah syar’iyah merupakan sunnah (live style) Rasulullah. Buktinya, bila beliau sakit, beliau melakukan ruqyah. Dan saat ada keluarganya yang sakit, beliau juga meruqyahnya. Itulah contoh nyata beliau (uswah hasanah) dalam memilih cara berobat.
Keempat, ruqyah syar’iyah merupakan warisan Rasulullah yang harus kita lestarikan agar tidak punah. Dengan mempraktikkan terapi ruqyah syar’iyah saat mengobati seseorang, atau datang ke praktik ruqyah yang syar’iyah saat berobat, berarti kita telah menghidupkan sunnah Rasulullah.

Kelima, ruqyah syar’iyah merupakan syiar Islam. Kita harus mengajarkannya kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. Sebagaimana yang telah dilakukan para shahabatnya, saat ada teman-temannya yang sakit, mereka meruqyahnya seperti yang telah diajarkan Rasulullah.
Keenam, ruqyah syar’iyah merupakan solusi yang tepat untuk obat, termasuk untuk pengobatan dari gangguan syetan atau jin jahat. Karena ruqyah syar’iyah merupakan formulasi pengobatan racikan Sang Pencipta syetan (jin jahat). Dan Dialah yang paling paham tentang hal apa saja yang membuat syetan itu terusir alias minggat.
Ketujuh, ruqyah syar’iyah merupakan cara pengobatan yang sarat akan nilai ibadah. Setiap bacaan yang kita baca bernilai pahala. Karena yang kita baca adalah ayat al-Qur’an dan do’a yang telah diajarkan Rasulullah secara langsung.
Kedelapan, ruqyah syar’iyah merupakan metode pengobatan yang bebas dari syirik. Sehingga apa yang kita lakukan bersih dari dampak negatif, atau terhindar dari virus yang membahayakan akidah (tauhid) kita. Dan bersihnya tauhid adalah penyelamat diri kita dari siksa neraka yang diancamkan Allah untuk hambanya yang musyrik.
Kesembilan, ruqyah syar’iyah merupakan upaya konkrit untuk memerangi praktik perdukunan yang telah menyebar dan mengakar di lapisan masyarakat kita. Kita tidak hanya pandai melarang mereka pergi ke dukun yang berakibat perbuatan syikrik, tapi kita juga bisa memberikan solusi alternatif yang aman ke mereka dengan ruqyah syar’iyah.

Ampuh untuk Sakit Medis

Selama ini banyak orang yang menganggap ruqyah syar’iyah hanya bisa untuk obat penyakit non medis, tidak bisa untuk sakit medis (fisik). Padahal ruqyah syar’iyah adalah terapi pengobatan yang bersifat komprehensif (menyeluruh), tidak hanya untuk sakit non medis (gangguan jin jahat) tapi juga ampuh untuk sakit medis.
Ah yang benar...! Kata siapa...? Memang benar..., itu merupakan firman Allah, sabda Rasulullah dan pernyataan tersurat dari malaikat Jibril (penyampai wahyu).
”Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar (penyembuh) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra’: 82).
Syekh Abdur Rahman As-Sa’di (Seorang ulama’ pakar Tafsir kontemporer) berkata: Al-Qur’an mengandung kesembuhan yang sifatnya umum dan menyeluruh, penyembuh penyakit hati (non fisik) dan penyakit badan (fisik). (Kitab Taisirul Karimir Rahman: 3/128).
Simaklah hadits shahih berikut, apa yang dilakukan Rasulullah saat beliau disengat kalajengking ketika sedang shalat. Ternyata beliau melakukan terapi ruqyah syar’iyah sebagai solusi pengobatan penyakit medis (fisik) tersebut.
'Ali bin Abi Thalib berkata: "Seekor kalajengking telah menyengat Rasulullah di saat beliau shalat. Ketika selesai shalat, beliau berkata, “Semoga Allah melaknat kalajengking, yang tidak membiarkan orang yang lagi shalat atau lainnya. Lalu beliau mengambil air yang dicampur dengan garam. Kemudian diusapkan ke bagian yang sakit sambil membaca surat al-Kafirun, surat al-Falaq dan surat an-Nas.” (HR. Ath-Thabrani dan dishahihkan oleh Al-Albani hadits no. 548).

Lalu perhatikanlah isi rangkaian do’a yang dibaca oleh malaikat Jibril berikut, saat dia meruqyah Rasulullah. ”Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang menyakitimu.” (HR. Muslim).
Ya..., ”Dari segala sesuatu yang menyakitimu...” Kalimat itu menunjukkan bahwa terapi ruqyah syar’iyah bisa juga untuk terapi dari segala macam penyebab datangnya penyakit, baik itu yang berakibat ke sakit medis atau non medis. Karena dengan ruqyah itu kita memohon langsung pertolongan (kesembuhan) kepada Dzat yang kuasa untuk menyembuhkan, yaitu Allah jalla jalaluh.
”Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan dia sendiri. dan jika dia mendatangkan kebaikan kepadamu, Maka dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” (QS. Al-An’am: 17).
Jangan lupa pernyataan Nabi Ibrahim yang telah diabadikan Allah dalam al-Qur’an berikut: ”Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” (QS. As-Syuaro’: 80).

Penutup

Semoga dengan penjelasan di atas, kita telah mendapatkan jawaban yang tegas dan jelas, bahwa ruqyah syar’iyah merupakan solusi yang paling aman untuk segala macam penyakit, baik medis atau non medis. Penulis dan beberapa pasien telah membuktikan secara langsung, bahwa penyakit medis yang diderita seseorang, ternyata lebih cepat proses kesembuhannya ketika dilakukan pengobatan terpadu. Yaitu dengan terapi ruqyah syar’iyah dipadu dengan berobat ke dokter.
Yang tak kalah pentingnya, adalah sikap selektif dalam memilih terapi pengobatan yang katanya menggunakan metode ruqyah. Karena dewasa ini, telah bermunculan praktik ruqyah yang tidak syar’iyah. Namanya saja ruqyah, tapi praktiknya praktik perdukunan. Waspada dengan banyaknya penipuan di luaran sana. Maka dari itu, kami (klinik Ghoib) sangat getol untuk mensosialisasikan pengobatan ruqyah yang syar’iyah. Agar masyarakat luas lebih paham akan ruqyah yang syar’iyah, sehingga mereka tidak mudah tertipu oleh praktik ruqyah gadungan (tidak syar’iyah).
Simaklah selektifnya Rasulullah berikut: Auf bin Malik al-Asyja’iy berkata, "Kami pada zaman jahiliyyah melakukan ruqyah, lalu kami berkata kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang ruqyah?' Beliau bersabda, 'Tunjukkanlah kepadaku ruqyah-ruqyah kalian, ruqyah-ruqyah itu tidak apa-apa selama di dalamnya tidak bermuatan syirik”. (HR. Muslim, no. 2200).